Senin, 31 Mei 2010
Gahul (Gaul;red) yuk dengan yoghurt
Yoghurt atau susu fermentasi dinikmati mereka yang memilih gaya hidup sehat. Yoghurt menjadi minuman “gaul” yang dinikmati orang dalam pergaulan sosial, termasuk mereka yang sedang berpacaran.
Yoghurt Cisangkuy, Bandung, merupakan salah satu tempat penyaji yoghurt. Buka sejak tahun 1969, tempat ini berlokasi persis di samping Taman Lansia, di belakang Gedung Sate. Orang bebas memilih tempat duduk di dalam rumah, teras, atau halaman yang teduh oleh pepohonan dan bunga.
Sabtu pekan lalu, orang-orang yang selesai berolahraga di Taman Lansia tampak menikmati yoghurt sambil bercengkerama. Magda (42), salah seorang di antara mereka, memilih yoghurt dengan campuran buah tomat. “Saya baca di internet, yoghurt katanya bisa menurunkan kolesterol jahat. Jadi, lari pagi dan minum yoghurt itu kombinasi ideal,” kata Magda, ibu dua anak yang rajin berolahraga.
Pada hari lain, suatu siang, tampak pelajar berseragam putih abu-abu beramai-ramai nongkrong sambil ber-yoghurt ria. Mereka menikmati yoghurt sambil menyantap kentang goreng sosis serta beef burger. Begitulah, yoghurt dinikmati untuk kesehatan dan pergaulan.
Menurut Sumarni, yang kini ikut mengelola Yoghurt Cisangkuy, pengunjung datang dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, keluarga, sampai karyawan yang makan siang. Ada pula yang datang untuk bernostalgia.
“Ada keluarga yang datang ke sini. Mereka bercerita 'Tuh, dulu Papa sama Mama pacaran di sini',” kata Sumarni menirukan penuturan tamu yang bernostalgia. Gaul
Yoghurt juga disajikan di BMC yang antara lain ada di Jalan Aceh, Columbia Milk Yoghurt di Jalan Setiabudi, Yoghurt Odisse di Jalan Dr Djundjunan, dan Kartika Sari di Jalan Ir H Djuanda. Di kawasan Lembang, yoghurt didapati di Cafe Milk Bar di Jalan Raya Lembang Kilometer 12, Lembang Kencana, tak jauh dari Alun-alun Lembang.
Sebagian tempat tersebut semula hanya menjual yoghurt, tetapi belakangan melebar ke menu lain. Columbia Yoghurt milik Sutikno dulu merupakan usaha susu kental berlabel Columbia. BMC, sesuai dengan namanya, Bandoengsche Melk Centrale, adalah penjual susu yang buka sebelum kemerdekaan.
Yoghurt pun disesuaikan dengan selera konsumen. Maka, ada yoghurt stroberi, nanas, tomat, moka, jeruk, leci, anggur, sari kelapa, dan yoghurt shake. Yoghurt dijual dengan harga variatif. BMC memasang harga Rp 14.000-Rp 15.000 per gelas. Cisangkuy Yoghurt mematok harga Rp 8.000-Rp 10.000. Columbia yang menyuguhkan yoghurt kental memasang harga sekitar Rp 4.500.
Mitos dan khasiat
Yoghurt dimitoskan sebagai minuman pelamban proses penuaan. Namun, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dr Gaga Irawan Nugraha MS SpGK, mengatakan, ada beberapa hal yang dilebih-lebihkan terkait dengan kegunaan yoghurt. “Pada dasarnya manfaat yoghurt sama dengan susu. Sebab, yoghurt terbuat dari susu,” kata Gaga.
Hanya, proses fermentasi menghasilkan beberapa perbedaan antara yoghurt dan susu. Yoghurt mengandung bakteri hidup Lactobacillus sebagai probiotik, yaitu mikroba dari makanan yang menguntungkan bagi mikroflora di dalam saluran pencernaan.
“Saat fermentasi, laktosa pada susu dipecah menjadi galaktosa dan glukosa. Dengan pemecahan ini, orang yang alergi laktosa bisa mengonsumsi susu yang telah berbentuk yoghurt,” ujar Gaga.
Proses fermentasi juga memecah rantai beberapa protein susu menjadi lebih pendek sehingga protein lebih mudah diserap. Proses fermentasi juga menghasilkan asam laktat yang menyebabkan yoghurt berasa asam. Asam laktat itu mempermudah penyerapan kalsium oleh tubuh.
Yoghurt dengan kandungan bakteri hidup membantu pengolahan serat yang tidak larut dalam air menjadi asam lemak rantai pendek. Asam lemak ini merupakan makanan bagi sel-sel usus serta membantu mencegah pembentukan kolesterol.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar